H
|
HANDOUT
Mata Kuliah :
Asuhan Kebidanan III (Nifas)
Kode Mata Kuliah : Bd. 303
Beban Studi :
2 SKS (1T, 1P)
Topik / Sub topik : Merumuskan Diagnosa/ Masalah Aktual al:
a.
Masalah nyeri
b.
Masalah infeksi
c.
Masalah cemas, perawatan perineum, payudara, ASI
eksklusif
d. Masalah KB, Gizi, tanda bahaya, senam,
menyusui
Waktu : 30 Menit
Dosen : Rafika
Fadhilah
TUJUAN
INSTRUKSIONAL UMUM
|
Setelah
mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang cara merumuskan
diagnosa dan masalah aktual.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS
|
1.
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menjelaskan masalah nyeri dengan benar.
2. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menjelaskan masalah infeksi
nifas dengan benar.
3. Setelah
mengikuti perkuliahan ini mahasiswa
dapat menjelaskan masalah cemas, perawatan perineum, payudara dan ASI eksklusif dengan benar.
4. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menjelaskan masalah KB, Gizi, tanda bahaya, senam dan
menyusui pada masa nifas dengan benar.
REFERENSI
Buku Utama (BU)
- Manuaba, Ida Ayu Chandrawinata. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Ed.2. Jakarta: EGC
- Varney. 2004. Ilmu Kebidanan. Bandung: Sekeloa Publisher
- Wiknjosastro, Hanifa. 2008. Ilmu Kebidanan. YBPSP: Jakarta, hal 689-699.
Buku Anjuran (BA)
- Danuadmaja, Bonny, dkk. 2006. 40 Hari Pasca Persalinan: Masalah dan Solusinya. Jakarta: Puspa Swara
- Muslihatun, Wafi Nur. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya
- Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
- Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.Yogyakarta: ANDI
PENDAHULUAN
|
Masa
nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan yaitu
setelah kelahiran plasenta selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti
pra-hamil, lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu.
Pada
masa ini seorang bidan harus tetap
memberikan asuhan kebidanan yang menyeluruh baik pada ibu maupun bayinya sesuai
dengan langkah dalam manajemen
kebidanan mengingat angka
morbilitas dan mortalitas ibu dan bayi yang masih sangat tinggi di masa
postpartum ini.
Proses manajemen kebidanan diawali dari
mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien secara keseluruhan.
Berasal dari data-data dasar tersebut baik subjektif maupun objektif dilakukan
interpretasi kemudian diproses menjadi masalah atau diagnosis khusus.
Diagnosa
kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek
kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan yang terdiri dari
diakui dan telah disyahkan oleh profesi,
berhubungan langsung dengan praktek kebidanan, memiliki ciri khas kebidanan,
didukung oleh clinical judgement
dalam praktek kebidanan dan dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen
kebidanan.
Rumusan diagnosa dan masalah
keduanya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa
tetapi tetap membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal
yang sedang dialami oleh wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan
hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosa.
Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori standar nomenklatur diagnosa
kebidanan tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang membutuhkan
pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu perencanaan untuk mengurangi rasa
takut.
Dalam
asuhan kebidanan, kata “masalah” dan “diagnosa”, keduanya dipakai karena
beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosa, tetapi tetap perlu dipertimbangkan untuk
membuat rencana yang menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan bagaimana
wanita itu mengalami kenyataan terhadap diagnosanya. Selama pelaksanaan asuhan
kebidanan pada ibu nifas, biasanya bidan akan menemukan suatu kondisi dari
pasien melalui proses pengkajian yang membutuhkan suatu pelaksanaan tertentu.
Selain
rasa takut, pada uraian berikut ini akan
dijabarkan beberapa masalah yang dihadapi pada masa nifas.
URAIAN
MATERI
|
A. Masalah Nyeri
Gangguan
rasa nyeri pada masa nifas
banyak dialami meskipun pada persalinan
normal tanpa komplikasi yang muncul atau dirasakan pasien selama hari-hari awal
post partum.
Data
dasar subjektifnya berupa keluhan pasien
tentang rasa nyeri dan data dasar objektifnya dapat kita lihat dari adanya luka
jahitan perineum pada persalinan spontan, adanya luka bekas operasi pada
persalinan SC, adanya pembengkakan payudara ibu dan adanya hemoroid/wasir.
Hal tersebut menimbulkan tidak nyaman pada ibu,
bidan diharapkan dapat mengatasi gangguan ini dan memberi kenyamanan pada ibu.
Gangguan rasa nyeri yang dialami ibu antara lain :
1.
After pains/
keram perut. Hal ini disebabkan kontraksi
dalam relaksasi yang terus menerus pada uterus. Banyak terjadi pada multipara
karena adanya penurunan otot uterus secara bersamaan, menyebabkan relaksasi
intermitten (sebentar-sebentar). sedangkan pada wanita menyusui after pains
disebabkan karena isapan bayi
menstimulasi produksi oksitosin yang bukan hanya memicu refleks let down
(pengeluaran ASI) tetapi juga menyebabkan kontraksi uterus. Nyeri uterus
tersebut akan hilang jika uterus tetap
berkontraksi dengan baik dan kandung kemih dalam keadaan kosong.
Hal terpenting adalah ibu dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemih/
BAK secara teratur karena pengisian kandung kemih akan sering seiring tubuhnya
mulai membuang kelebihan cairan setelah melahirkan. Selain itu, anjurkan juga
ibu untuk tidur tengkurap dengan bantal dibawah perut dan mobilisasi, bila
perlu beri analgestik 1 jam sebelum menyusui.
2.
Nyeri akibat pembengkakan payudara.
Tiga hari pasca persalinan payudara sering terasa penuh, tegang dan nyeri
yang terjadi akibat adanya bendungan pada pembuluh darah sebagai tanda ASI
mulai banyak diproduksi. Jika karena sakit ibu malah berhenti menyusui, kondisi
ini akan semakin parah, ditandai dengan mengeliatnya payudara dan ibu mengalami
demam.
Ø
3 hal yang dilakukan pada upaya pencegahan :
·
pemberian ASI sedini mungkin,
· pemberian
ASI setiap 2-3 jam dan jangan memberikan bayi minum air atau suplemen lain,
·
gunakan kedua payudara secara bergantian ketika menyusui.
Ø Cara mengurangi masalah:
·
kompres air hangat pada payudara,
·
jika puting bengkak, perah secara manual,
· Gunakan
penompang yang baik,
· beri
paracetamol untuk penghilang nyeri,
· perawatan
payudara
3.
Nyeri luka jahitan perineum pada persalinan spontan
Ibu nifas mengalami nyeri tidak lebih dari 8 minggu yang disebabkan oleh
trauma persalinan (laserasi ataupun episiotomi) dan penjahitan robekan
perineum.
Ø Cara
mengatasi :
·
meletakkan potongan es diatas genetalia,
·
duduk didalam air hangat atau air dingin,
·
lakukan kegel exercise
·
Bila perlu beri analgesik oral
4.
Nyeri luka bekas operasi pada persalinan SC
Ibu diberitahu cara perawatan luka bekas operasi, dianjurkan makan
makanan yang mengandung protein yang tinggi, istitahat yang cukup dan diberikan
terapi analgetik dan antibiotik.
5.
Konstipasi dan Haemoroid.
Ø
Penyebab : wanita yang cenderung mengalami
konstipasi, penekanan pembuluh darah pada bagian anus dan rektum pada saat
meneran.
Ø
Cara mengatasi: duduk diatas air hangat
atau dingin, hindari duduk terlalu lama, banyak minum dan banyak makan makanan
berserat, pemberian analgesik.
B. Masalah Infeksi
Infeksi
nifas adalah infeksi-peradangan pada semua alat genetalia pada masa nifas oleh
sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu tubuh melebihi 38oC
tanpa menghitung hari pertama dan berturut-turut selama dua hari.
Sumber
terjadinya infeksi kala nifas adalah manipulasi penolong yang terlalu sering
melakukan pemeriksaan dalam dan
penggunaan alat yang kurang steril, infeksi nosokomial, hubungan seks menjelang
persalinan atau sudah terdapat infeksi intrapartum, persalinan lama terlantar,
ketuban pecah lebih dari 6 jam, terdapat pusat infeksi
dalam tubuh (fokal infeksi).
Data dasar
subjektif dapat berupa luka yang semakin
nyeri dan badan panas dingin, sedangkan
data objektifnya bisa diamati dari :
1.
Vital sign (adanya peningkatan suhu, frekuensi nadi,
dan pernafasan)
2.
Inspeksi : adanya tanda-tanda infeksi pada luka jahitan
a.
Dolor :
Perubahan Rasa (Nyeri)
b.
Kalor :
Perubahan suhu (meningkat)
c.
Rubor : Perubahan warna kulit (memerah)
d.
Functio laesa : Gangguan fungsi tubuh
e.
Tumor : Perubahan Bentuk
Bentuk
infeksi masa nifas antara lain: bentuk infeksi local (infeksi pada luka
episiotomy, vulvitis, vaginitis, servisitis), bentuk infeksi general atau
menyebar (tromboflebitis, parametritis, salpingitis, peritonitis, septikemia
dan piemia).
Gambaran
klinis infeksi kala nifas antara lain :
1.
Infeksi lokal : Pembengkakan luka episiotomi, terbentuk
pus, perubahan warna local, pengeluaran lokia bercampur nanah, mobilisasi
terbatas karena rasa nyeri, temperature badan dapat meningkat.
2.
Infeksi umum : Tampak sakit dan lemah, temperature
meningkat > 39oC, tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat,
pernafasan dapat meningkat dan terasa sesak, kesadaran gelisah sampai menurun
dan koma, terjadi gangguan involusi uterus, lokia berbau , mengeluarkan pus dan
kotor.
Dengan gambaran klinis tersebut, bidan dapat menegakkan diagnosis infeksi
kala nifas. Pada kasus dengan infeksi ringan, bidan dapat memberikan
pengobatan, sedangkan pada infeksi kala nifas yang berat sebaiknya bidan berkonsultasi
atau merujuk penderita.
C. Masalah Cemas, Perawatan Perineum,
Payudara, ASI Eksklusif
1. Masalah Cemas
Rasa cemas ibu dapat dilihat dari ekspresi wajahnya
kelihatan cemas, sedih dan bingung serta keluhannya dengan mengatakan cemas,
takut atau selalu menanyakan keadaannya. Rasa cemas ini sering timbul pada ibu
masa nifas
karna perubahan fisik dan emosi masih menyesuaikan diri dengan kehadiran bayi.
Pada periode ini tersebut” masa krisis”karena memerlukan banyak perubahan
perilaku,nilai peran. Tingkat kecemasan akan berbeda antara satu dengan yang
lain. Bidan
harus bersikap empati dalam memberikan
support mental pada ibu untuk mengatasi kecemasan. Ingat asuhan kebidanan yang
holistik tidak hanya berfokus pada kebutuhan fisik saja tapi juga psikis.
Bagaimanapun juga keadaan psikis akan mempengaruhi kondisi fisik ibu.
2. Perawatan Perineum
Penentuan adanya masalah ini pada ibu nifas didasarkan
pada belum mampunya ia untuk melakukan perawatan perineumnya secara mandiri, Oleh
karena itu, bidan
berperan menjelaskan pada ibu dan
suaminya tentang perawatan perineum selama masa nifas:
a.
Anjurkan ibu untuk tidak menggunakan tampon pasca
partum karena resiko infeksi, usahakan luka selalu dalam keadaan kering dan
hindari menyentuh luka dengan tangan.
b.
Jelaskan perkembangan perubahan lochea dari rubra ke
serosa hingga menjadi lochea alba.
c.
Anjurkan ibu untuk menyimpan dan melaporkan bekuan
darah yang berlebihan serta pembalut yang dipenuhi darah banyak.
d.
Ajari ibu cara mengganti pembalut setiap kali berkemih
atau defekasi dan setelah mandi pancuran atau berendam.
e.
Ibu dapat menggunakan kompres es segera mungkin dengan
menggunakan sarung tangan atau bungkus es untuk mencegah edema.
f.
Ajari ibu untuk
menggunakan botol perineum yang diisi air hangat.
g.
Ajari penting nya membersihkan perineum dari arah depan
kea rah belakang untuk mencegah kontaminasi.
h.
Ajari langkah-langkah memberikan rasa nyaman pada area
hemorrhoid.
i.
Jelaskan pentingnya mengosongkan kandung kemih secara
adekuat.
j.
Identifikasi gejala ISK. Jelaskan pentingnya asupan cairan adekuat
setiap hari.
3. Masalah Payudara
Data dasar subjektif pada masalah ini dapat berupa
keluhan nyeri pada payudara, badan terasa demam dan dingin, atau pasien tidak
dapat menyusui karena putingnya masuk kedalam, karena itu data dasar
objektifnya dapat berupa putting susu tidak menonjol, adanya mastitis/abses
payudara ataupun payudara bengkak (bendungan ASI).
Saat suplai susu masuk ke dalam payudara, pembesaran
payudara mulai terasa berat, distensi, tegang dan nyeri tekan saat disentuh. Puting
payudara menjadi lebih keras dan menyulitkan bayi untuk menghisapnya. Bagi
beberapa wanita nyeri tersebut dirasa sangat menyakitkan ditambah bayi sulit
menyusu atau jika ia tidak menggunakan penyangga payudara dengan baik.
Tindakan
menurunkan nyeri tergantung pada apakah wanita menyusui. Untuk wanita yang
tidak menyusui, tindakan ditujukan terhadap pemulihan ketidaknyamanan dan
penghentian laktasi misalnya dengan kompres hangat dan bebat payudara.
4.
Masalah yang ada kaitannya dengan ASI eksklusif
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein
laktosa dan garam organik yang disekresi oleh kedia kelenjar payudara ibu dan
merupakan makanan terbaik untuk bayi. Selain memenuhi segala kebutuhan makanan
bayi baik gizi imunologi atau lainnya pemberian ASI memberikan kesempatan bagi
ibu mencurah kan cinta kasih serta perlindungan kepada anaknya. Fungsi ini
tidak mungkin dapat di alihkan kepada ayah dan itu merupakan suatu kelebihan
kaum wanita. ASI eksklusif
yaitu ASI yang diberikan kepada bayi sejak umur 0 hari sampai 6 bulan tanpa
makanan tambahan apapun.
Dalam pelaksanaannya, program ASI eksklusif juga akan
ditemui beberapa masalah. Data dasar subjektif dapat berupa :
1.
Keluhan pasien mengenai masalah payudara
2.
Pasien seorang wanita karier dengan jam kerja sampai
sore
3.
Pasien mengatakan bahwa ia kurang minat untuk menyusui
bayinya.
Data dasar objektif dapat berupa :
- Adanya kelainan pada payudara
- Pasien kurang semangat ketika dibimbing cara menyusui yang benar
- Ekspresi wajah menunjukkan bahwa pasien kurang suka diberikan bimbingan cara menyusui yang benar.
D. Masalah KB, Gizi, Tanda Bahaya, Senam, Menyusui
1.
Masalah KB
Data dasar subjektif dapat berupa :
1.
Klien mengatakan tidak ingin memakai alat kontrasepsi,
tapi juga ingin menunda kehamilan berikutnya.
2.
Klien mengatakan tidak tahu sama sekali tentang alat
kontrasepsi.
3.
Klien mengatakan pernah memakai beberapa alat
kontrasepsi, tapi rata-rata tidak cocok.
Sedangkan data dasar objektif dapat berupa : varises
pada kaki banyak dan menonjol, tekanan darah tinggi, banyak flek hitam, dan
jerawat pada wajah.
Bidan
berperan menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang KB, Idealnya, pasangan
harus menunggu sekurang kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali setiap pasangan
harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan
keluarganya. Akan tetapi petugas kesehatan mampu merencanakan keluarganya
dengan mengajarkan kepada mereka tentang cara mencegah kehamilan
yang tidak diinginkan.
Biasanya, wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi)
sebelum ia mendapatkan lagi haid nya selama menyusui (amenore laktasi). Oleh
karena itu, metode amenore laktasi dapat digunakan sebelum haid pertama
kali untuk mencegah terjadinya kehamilan
baru resiko menggunakan cara ini adalah 2% kehamilan
dan penggunaan kontrasepsi tetap lebih aman. Terutama apabila ibu sudah haid
lagi.
Sebelum menggunakan metode KB beberapa hal yang harus
dijelaskan pada ibu antara lain :
1)
Bagaimana dengan metode ini dapat mencegah kehamilan
dan efektivitasnya.
2)
Kelebihan dan kekurangannya.
3)
Efek samping
4)
Bagaimana menggunakan metode ini?
5)
Kapan metode ini dapat digunajkan untuk wanita pasca
bersalin yang menyusui?
Jika seorang ibu atau pasangan telah memiliki metode KB tertentu ada baiknya
ibu atau pasangan berkunjung ulang 2 minggu kemudian untuk mengetahui apakah
metode tersebut bekerja dengan baik.
2. Masalah Gizi
Data dasar subjektif dapat berupa:
1.
pasien mengatakan tidak suka makan yang amis-amis
2.
keluarga sangat kuat memegang adat atau kepercayaan
bahwa ibu nifas tidak boleh makan yang manis-manis.
3.
Ibu mengatakan bahwa ia seorang vegetarian.
4.
Ibu tidak tahu tentang :
a.
Pentingnya mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari
b.
makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan
protein,mineral dan vitamin yang cukup
c.
Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk
minum setiap kali setelah menyusui)
d.
Tablet zat besi bisa diminum untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca persalinan.
e.
Minum kapsul vitamin A agar dapat memberikan vitamin A
kepada bayinya melalui ASI
Data dasar objektif dapat berupa :
1.
Perbandingan BB dan TB termasuk kategori kurus
2.
Lingkar lengan atas <23 cm
3.
Hb kurang dari normal, dan
4.
Konjungtiva anemis.
3. Tanda dan Bahaya
Ketidaktahuan tentang tanda bahaya pada masa nifas dapat menjadi masalah
besar bagi ibu. Bidan
berperan menjelaskan pada ibu dan suami nya tentang tanda bahaya selama masa nifas
agar ibu segera dating ke bidan atau dokter apabila terdapat salah satu dari
tanda bahaya tersebut.
a.
Perdarahan Postpartum pervaginam yang luar biasa atau
tiba-tiba bertambah banyak. Data dasar subjektif dapat berupa : pasien
mengatakan banyak darah yang keluar, kepalanya pusing dan mengantuk, perutnya tidak mules, dan pandangan matanya berkunang-kunang. Data
Dasar Objektif dapat berupa: Vital sign (peningkatan frekuensi nadi dan
pernafasan, penurunan tekanan darah, nadi teraba lemah), KU lemah, wajah pasien
pucat, konjungtiva anemis, ujung jari
pucat, keringat dingin di wajah, bibir
pucat dan uterus tidak berkontraksi
b.
Pengeluaran pervaginam yang berbau busuk (menyengat)
c.
Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung
d.
Rasa sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrik
atau masalah penglihatan
e.
Pembengkakan di wajah atau di tangan
f.
Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kecil, atau
jika merasa tidak enak badan
g.
Payudara yang berubah menjadi merah, panas dan sakit
h.
Kehilangan nafsu
makan dalam waktu yang lama
i.
Nyeri, sakit, edema atau panas di daerah tungkai
j.
Ibu mengalami depresi (antara lain menangis tanpa sebab
atau tidak perduli dengan bayinya.
k.
Sembelit, hemoroid
l.
Sulit menyusui
4.
Senam
Masih kurang
informasi tentang pentingnya atau manfaat dari senam nifas atau ibu belum pernah mendapatkan
pelatihan senam nifas sebelumnya dan kesibukan ibu akan peran barunya sehingga
ibu tidak punya keinginan untuk melakukan senam nifas.
5. Menyusui Bayi
Berbagai
masalah menyusui pada ibu antara lain :
- Kurang informasi yang menyebabkan banyak ibu menganggap susu formula lebih baik dari ASI, kurang informasi tentang fisiologis laktasi, keuntungan pemberian ASI, pentingnya rawat gabung, cara menyusui yang baik dan benar dan siapa yang bisa dihubungi jika terdapat keluhan atau masalah seputar menyusui.
- Putting susu yang pendek atau terbenam yang membuat ibu merasa kehilangan peluang untuk menyusui.
- Payudara bengkak yang menyebabkan ibu merasa sakit dan malah berhenti menyusui, padahal pembekakan payudara akan hilang jikamemberikan ASI sesegera mungkin pada bayi dengan posisi yang benar dan tanpa jadwal dan lakukan perawatan payudara dengan mengompres dingin serta minum obat analgesik jika diperlukan.
- Puting susu nyeri/lecet, yang dominan disebabkan karena kesalahan posisi menyusui.
- Saluran ASI tersumbat yang bisa diatasi dengan memijat payudara kea rah putting, mengubah-ubah posisi menyusi serta menggunakan BH yang menunjang dan tidak terlalu ketat.
- Radang dan abses payudara, yang merupakan lanjutan dari putting lecet, saluran tersumbat dan payudara bengkak apabila tidak ditangani dengan baik. Penangannya yaitu lakukan perawatan disertai istirahat yang cukuo, segara berobat ke dokter untuk diberi antibiotic dan analgetik. Pada abses payudara, nanah yang terjadi harus dikeluarkan dengan insisi.
- Masih banyak ibu merasa ASI nya kurang. Karena berkurangnya ketegangan payudara dan seringnya bayi minta disusukan. Kecukupan ASI dapat dinilai dengan kenaikan BB bayi secara teratur dan frekuensi BAK bayi minimal 6 kali dalam sehari.
- Menyusui setelah bedah caesar, memang sulit, tapi jika anda merasa baik bisa menyusui dalam posisi miring dengan meletakkan bantal pada pangkuan atau penggunaan pompa untuk memerah ASI
- Ibu dengan penyakit. Dalam banyak hal penyusuan tidak perlu dihentikan, ibu dapat menggunakan masker. Kecuali jika ibu sakit sangat berat dan membutuhkan konsultasi medis. Jika ibu menyusui harus mengkonsumsi obat, pilihlah obat yang memiliki masa pendek dan mempunyai rasio ASI-plasma kecil dan lakukan segera begitu selesai menyusui.
- Ibu hamil, masih dapat menyusui jika tidak ada masalah dengan kandungannya.
- Ibu bekerja. Yang dianjurkan adalah mulailah menabung ASI perah sebelum masuk kerja atau saat ibu ada dirumah (cuti/libur).
KESIMPULAN
|
1. Gangguan rasa nyeri pada masa nifas
banyak dialami meskipun pada persalinan
normal tanpa komplikasi. Gangguan tersebut
yaitu : After pains/ keram perut,
nyeri akibat pembengkakan payudara, nyeri luka jahitan perineum pada persalinan
spontan, nyeri luka bekas operasi pada persalinan SC, serta konstipasi dan haemoroid.
2.
Infeksi nifas adalah infeksi-peradangan pada semua alat genetalia
pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu tubuh melebihi
38oC tanpa menghitung hari pertama dan berturut-turut selama dua
hari. Bentuk infeksi masa nifas antara lain: bentuk infeksi local (infeksi pada
luka episiotomy, vulvitis, vaginitis, servisitis) dan bentuk infeksi general
atau menyebar (tromboflebitis, parametritis, salpingitis, peritonitis,
septikemia dan piemia).
3.
Rasa cemas ibu dapat dilihat dari ekspresi wajahnya
kelihatan cemas, sedih dan bingung serta keluhannya dengan mengatakan cemas,
takut atau selalu menanyakan keadaannya, Penentuan adanya masalah perawatan
perineum pada ibu nifas didasarkan pada belum mampunya ia untuk melakukan
perawatan perineumnya secara mandiri. Masalah payudara berupa putting susu
tidak menonjol, adanya mastitis/abses payudara ataupun payudara bengkak
(bendungan ASI). Sedangkan masalah yang ada kaitannya dengan ASI eksklusif berupa
adanya kelainan payudara, sikap ibu yang menolak dan tidak beremangat untuk
menyusui serta masalah pada ibu yang bekerja.
4.
Masalah KB antara lain : ibu yang menolak KB, kurang
informasi tentang KB serta ibu yang merasa tidak cocok dengan jenis alat
kontrasepsi. Masalah gizi ibu nifas karena pantangan makan ibu, adat istiadat,
hasil pemeriksaan yang tidak normal baik dari hasil inspeksi, pemeriksaan Hb, pengukuran lila dan berat
badan. Masalah lain dapat berupa ketidaktahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya
pada masa nifas dan juga tentang senam nifas, serta masalah-masalah menyusui
berupa kurang informasi tentang pentingnya menyusui, kelainan payudara serta
keadaan ibu itu sendiri yang membuat ia merasa kesulitan untuk menyusui.
EVALUASI
|
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang
saudara anggap paling benar!
1.
Penyebab rasa nyeri yang dirasakan ibu nifas
diantaranya yaitu :
a.
After pains,
heacting, payudara besar, hemoroid
b.
keram perut, luka perineum, mastitis, luka SC
c.
kontraksi uterus, perdarahan, payudara bengkak, luka
perineum
d. After
pains, luka operasi SC, hemoroid, payudara bengkak
e.
after pains,
luka perineum, luka SC, ASI eksklusif
2.
Sumber terjadinya infeksi kala nifas adalah kecuali . .
.
a.
Manipulasi
penolong yang terlalu sering melakukan
pemeriksaan dalam
b.
penggunaan
alat yang kurang steril
c.
Infeksi
nosokomial
d.
Ketuban pecah lebih dari 4 jam
e.
hubungan seks menjelang
persalinan
3.
Masalah pada payudara, berupa …..
a. Putting tidak menonjol, peradangan payudara,
payudara bengkak
b.
Putting susu menonjol, abses, payudara bengkak
c.
Putting susu terbelah, abses payudara, payudara besar
d.
Putting susu tidak menonjol, mastitis, payudara kecil
e.
Putting susu masuk ke dalam, radang payudara, payudara
menonjol
4.
Data objektif yang menunjukkan ibu mempunyai masalah
gizi yaitu …
a.
Konjungtiva anemia, kurus, Hb = 11 g%
b.
Ibu tidak suka makan sayur, adat istiadat, vegetarian
c.
BB kurus, anemia, Lila >23,5 cm
d. Lila < 23,5 cm, konjungtiva anemia,
kurus
e.
Adat istiadat, pantangan makan, vegetarian
a.
Yang bukan termasuk masalah menyusui, yaitu….
a.
Ibu bekerja d.
Ibu sakit
b.
Ibu hamil e.
Ibu kurang informasi
c. Ibu nifas
b.
Berikut ini merupakan tanda-tanda bahaya masa nifas,
kecuali …..
a.
Sulit menyusui
b. Involusio uteri
c.
Edema muka dan tangan
d.
Nyer atau panas di daerah tungkai
e.
Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung
1xBet korean betting sites in South Korea - Legalbet
ردحذف1xbet has the 메리트카지노총판 most amazing odds at popular online gambling sites in South Korea. 1xbet is an online sportsbook 1xbet that 바카라 offers one of the most exciting gambling