الأربعاء، 9 يناير 2013

Handout Merumuskan Diagnosa/ Masalah Aktual



H

 HANDOUT

 
Mata Kuliah              :    Asuhan Kebidanan III (Nifas)
Kode Mata Kuliah    :    Bd. 303
Beban Studi               :    2 SKS (1T, 1P)
Topik / Sub topik      :    Merumuskan Diagnosa/ Masalah Aktual al:
a.       Masalah nyeri
b.      Masalah infeksi
c.       Masalah cemas, perawatan perineum, payudara, ASI eksklusif
d.      Masalah KB, Gizi, tanda bahaya, senam, menyusui
Waktu                        :     30 Menit
Dosen                          :    Rafika Fadhilah


TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM   
 
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang cara merumuskan diagnosa dan masalah aktual.


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS               
 
1.      Setelah mengikuti perkuliahan ini  mahasiswa dapat menjelaskan masalah nyeri dengan benar.
2.    Setelah mengikuti perkuliahan ini  mahasiswa dapat menjelaskan masalah infeksi nifas dengan benar.
3.  Setelah mengikuti perkuliahan ini  mahasiswa dapat menjelaskan masalah cemas, perawatan  perineum, payudara dan ASI eksklusif dengan benar.
4. Setelah mengikuti perkuliahan ini  mahasiswa dapat menjelaskan masalah KB, Gizi, tanda bahaya, senam dan menyusui pada masa nifas dengan benar.

      REFERENSI




Buku Utama (BU)
  1. Manuaba, Ida Ayu Chandrawinata. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Ed.2. Jakarta: EGC
  2. Varney. 2004. Ilmu Kebidanan. Bandung: Sekeloa Publisher
  3. Wiknjosastro, Hanifa. 2008.  Ilmu Kebidanan. YBPSP: Jakarta, hal  689-699.
Buku Anjuran (BA)
  1. Danuadmaja, Bonny, dkk. 2006. 40 Hari Pasca Persalinan: Masalah dan Solusinya. Jakarta: Puspa Swara
  2. Muslihatun, Wafi Nur. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya
  3. Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
  4. Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.Yogyakarta: ANDI

PENDAHULUAN
 
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan yaitu setelah kelahiran plasenta selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil, lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu.
Pada masa ini seorang bidan  harus tetap memberikan asuhan kebidanan yang menyeluruh baik pada ibu maupun bayinya sesuai dengan langkah dalam manajemen  kebidanan  mengingat angka morbilitas dan mortalitas ibu dan bayi yang masih sangat tinggi di masa postpartum ini.
Proses manajemen kebidanan diawali dari mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien secara keseluruhan. Berasal dari data-data dasar tersebut baik subjektif maupun objektif dilakukan interpretasi kemudian diproses menjadi masalah atau diagnosis khusus.
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan yang terdiri dari diakui dan telah disyahkan oleh profesi,  berhubungan langsung dengan praktek kebidanan, memiliki ciri khas kebidanan, didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan dan dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
Rumusan diagnosa dan  masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami oleh wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosa.
Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori standar nomenklatur diagnosa kebidanan tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu perencanaan untuk mengurangi rasa takut.
Dalam asuhan kebidanan, kata “masalah” dan “diagnosa”, keduanya dipakai karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosa,  tetapi tetap perlu dipertimbangkan untuk membuat rencana yang menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan bagaimana wanita itu mengalami kenyataan terhadap diagnosanya. Selama pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu nifas, biasanya bidan akan menemukan suatu kondisi dari pasien melalui proses pengkajian yang membutuhkan suatu pelaksanaan tertentu.
Selain rasa takut, pada uraian  berikut ini akan dijabarkan beberapa masalah yang dihadapi pada masa nifas.



URAIAN MATERI
   
A.      Masalah Nyeri
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas banyak dialami meskipun pada persalinan normal tanpa komplikasi yang muncul atau dirasakan pasien selama hari-hari awal post partum.
Data dasar subjektifnya berupa keluhan  pasien tentang rasa nyeri dan data dasar objektifnya dapat kita lihat dari adanya luka jahitan perineum pada persalinan spontan, adanya luka bekas operasi pada persalinan SC, adanya pembengkakan payudara ibu dan adanya hemoroid/wasir.
 Hal tersebut menimbulkan tidak nyaman pada ibu, bidan diharapkan dapat mengatasi gangguan ini dan memberi kenyamanan pada ibu. Gangguan rasa nyeri yang dialami ibu antara lain :
1.      After pains/ keram perut. Hal ini disebabkan  kontraksi dalam relaksasi yang terus menerus pada uterus. Banyak terjadi pada multipara karena adanya penurunan otot uterus secara bersamaan, menyebabkan relaksasi intermitten (sebentar-sebentar). sedangkan pada wanita menyusui after pains disebabkan karena isapan bayi  menstimulasi produksi oksitosin yang bukan hanya memicu refleks let down (pengeluaran ASI) tetapi juga menyebabkan kontraksi uterus. Nyeri uterus tersebut akan  hilang jika uterus tetap berkontraksi dengan baik dan kandung kemih dalam keadaan kosong.
Hal terpenting adalah ibu dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemih/ BAK secara teratur karena pengisian kandung kemih akan sering seiring tubuhnya mulai membuang kelebihan cairan setelah melahirkan. Selain itu, anjurkan juga ibu untuk tidur tengkurap dengan bantal dibawah perut dan mobilisasi, bila perlu beri analgestik 1 jam sebelum menyusui.
2.      Nyeri akibat pembengkakan payudara.
Tiga hari pasca persalinan payudara sering terasa penuh, tegang dan nyeri yang terjadi akibat adanya bendungan pada pembuluh darah sebagai tanda ASI mulai banyak diproduksi. Jika karena sakit ibu malah berhenti menyusui, kondisi ini akan semakin parah, ditandai dengan mengeliatnya payudara dan ibu mengalami demam.
Ø 3 hal yang dilakukan pada upaya pencegahan :
·      pemberian ASI sedini mungkin,
·      pemberian ASI setiap 2-3 jam dan jangan memberikan bayi minum air atau suplemen lain,
·      gunakan kedua payudara secara bergantian ketika menyusui.
Ø Cara mengurangi masalah:
·      kompres air hangat pada payudara,
·      jika puting bengkak, perah secara manual,
·      Gunakan penompang yang baik,
·      beri paracetamol untuk penghilang nyeri,
·      perawatan payudara
3.      Nyeri luka jahitan perineum pada persalinan spontan
Ibu nifas mengalami nyeri tidak lebih dari 8 minggu yang disebabkan oleh trauma persalinan (laserasi ataupun episiotomi) dan penjahitan robekan perineum.
Ø   Cara mengatasi :
·      meletakkan potongan es diatas genetalia,
·      duduk didalam air hangat atau air dingin,
·      lakukan kegel exercise
·      Bila perlu beri analgesik oral
4.      Nyeri luka bekas operasi pada persalinan SC
Ibu diberitahu cara perawatan luka bekas operasi, dianjurkan makan makanan yang mengandung protein yang tinggi, istitahat yang cukup dan diberikan terapi analgetik dan antibiotik.
5.      Konstipasi  dan Haemoroid.
Ø  Penyebab : wanita yang cenderung mengalami konstipasi, penekanan pembuluh darah pada bagian anus dan rektum pada saat meneran.
Ø   Cara mengatasi: duduk diatas air hangat atau dingin, hindari duduk terlalu lama, banyak minum dan banyak makan makanan berserat, pemberian analgesik.


B.   Masalah Infeksi
Infeksi nifas adalah infeksi-peradangan pada semua alat genetalia pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu tubuh melebihi 38oC tanpa menghitung hari pertama dan berturut-turut selama dua hari.
Sumber terjadinya infeksi kala nifas adalah manipulasi penolong yang terlalu sering melakukan  pemeriksaan dalam dan penggunaan alat yang kurang steril, infeksi nosokomial, hubungan seks menjelang persalinan atau sudah terdapat infeksi intrapartum, persalinan lama terlantar, ketuban  pecah lebih dari              6 jam, terdapat pusat infeksi dalam tubuh (fokal infeksi).
Data dasar subjektif dapat berupa luka yang  semakin nyeri dan  badan panas dingin, sedangkan data objektifnya bisa diamati dari :
1.      Vital sign (adanya peningkatan suhu, frekuensi nadi, dan pernafasan)
2.      Inspeksi : adanya tanda-tanda infeksi pada luka jahitan
a.       Dolor   : Perubahan Rasa (Nyeri)
b.      Kalor  : Perubahan suhu (meningkat)
c.       Rubor : Perubahan warna kulit (memerah)
d.      Functio laesa : Gangguan fungsi tubuh
e.       Tumor : Perubahan Bentuk
Bentuk infeksi masa nifas antara lain: bentuk infeksi local (infeksi pada luka episiotomy, vulvitis, vaginitis, servisitis), bentuk infeksi general atau menyebar (tromboflebitis, parametritis, salpingitis, peritonitis, septikemia dan piemia).
Gambaran klinis infeksi kala nifas antara lain :
1.      Infeksi lokal : Pembengkakan luka episiotomi, terbentuk pus, perubahan warna local, pengeluaran lokia bercampur nanah, mobilisasi terbatas karena rasa nyeri, temperature badan dapat meningkat.
2.      Infeksi umum : Tampak sakit dan lemah, temperature meningkat > 39oC, tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat, pernafasan dapat meningkat dan terasa sesak, kesadaran gelisah sampai menurun dan koma, terjadi gangguan involusi uterus, lokia berbau , mengeluarkan pus dan kotor.
Dengan gambaran klinis tersebut, bidan dapat menegakkan diagnosis infeksi kala nifas. Pada kasus dengan infeksi ringan, bidan dapat memberikan pengobatan, sedangkan pada infeksi kala nifas yang berat sebaiknya bidan berkonsultasi atau merujuk penderita.

C.   Masalah Cemas, Perawatan Perineum,  Payudara,  ASI  Eksklusif
1.   Masalah Cemas
Rasa cemas ibu dapat dilihat dari ekspresi wajahnya kelihatan cemas, sedih dan bingung serta keluhannya dengan mengatakan cemas, takut atau selalu menanyakan keadaannya. Rasa cemas ini sering timbul pada ibu masa nifas karna perubahan fisik dan emosi masih menyesuaikan diri dengan kehadiran bayi. Pada periode ini tersebut” masa krisis”karena memerlukan banyak perubahan perilaku,nilai peran. Tingkat kecemasan akan berbeda antara satu dengan yang lain. Bidan harus bersikap empati dalam  memberikan support mental pada ibu untuk mengatasi kecemasan. Ingat asuhan kebidanan yang holistik tidak hanya berfokus pada kebutuhan fisik saja tapi juga psikis. Bagaimanapun juga keadaan psikis akan mempengaruhi kondisi fisik ibu.

2.   Perawatan Perineum
Penentuan adanya masalah ini pada ibu nifas didasarkan pada belum mampunya ia untuk melakukan perawatan perineumnya secara mandiri, Oleh karena itu, bidan berperan  menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang perawatan perineum selama masa nifas:
a.       Anjurkan ibu untuk tidak menggunakan tampon pasca partum karena resiko infeksi, usahakan luka selalu dalam keadaan kering dan hindari menyentuh luka dengan tangan.
b.      Jelaskan perkembangan perubahan lochea dari rubra ke serosa hingga menjadi lochea alba.
c.       Anjurkan ibu untuk menyimpan dan melaporkan bekuan darah yang berlebihan serta pembalut yang dipenuhi darah banyak.
d.      Ajari ibu cara mengganti pembalut setiap kali berkemih atau defekasi dan setelah mandi pancuran atau berendam.
e.       Ibu dapat menggunakan kompres es segera mungkin dengan menggunakan sarung tangan atau bungkus es untuk mencegah edema.
f.        Ajari ibu untuk menggunakan botol perineum yang diisi air hangat.
g.      Ajari penting nya membersihkan perineum dari arah depan kea rah belakang untuk mencegah kontaminasi.
h.      Ajari langkah-langkah memberikan rasa nyaman pada area hemorrhoid.
i.        Jelaskan pentingnya mengosongkan kandung kemih secara adekuat.
j.        Identifikasi gejala ISK.  Jelaskan pentingnya asupan cairan adekuat setiap hari.

3.    Masalah Payudara
Data dasar subjektif pada masalah ini dapat berupa keluhan nyeri pada payudara, badan terasa demam dan dingin, atau pasien tidak dapat menyusui karena putingnya masuk kedalam, karena itu data dasar objektifnya dapat berupa putting susu tidak menonjol, adanya mastitis/abses payudara ataupun payudara bengkak (bendungan ASI).
Saat suplai susu masuk ke dalam payudara, pembesaran payudara mulai terasa berat, distensi, tegang dan nyeri tekan saat disentuh. Puting payudara menjadi lebih keras dan menyulitkan bayi untuk menghisapnya. Bagi beberapa wanita nyeri tersebut dirasa sangat menyakitkan ditambah bayi sulit menyusu atau jika ia tidak menggunakan penyangga payudara dengan baik.
Tindakan menurunkan nyeri tergantung pada apakah wanita menyusui. Untuk wanita yang tidak menyusui, tindakan ditujukan terhadap pemulihan ketidaknyamanan dan penghentian laktasi misalnya dengan kompres hangat dan bebat payudara.

4.   Masalah yang ada kaitannya dengan ASI eksklusif
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein laktosa dan garam organik yang disekresi oleh kedia kelenjar payudara ibu dan merupakan makanan terbaik untuk bayi. Selain memenuhi segala kebutuhan makanan bayi baik gizi imunologi atau lainnya pemberian ASI memberikan kesempatan bagi ibu mencurah kan cinta kasih serta perlindungan kepada anaknya. Fungsi ini tidak mungkin dapat di alihkan kepada ayah dan itu merupakan suatu kelebihan kaum wanita. ASI eksklusif yaitu ASI yang diberikan kepada bayi sejak umur 0 hari sampai 6 bulan tanpa makanan tambahan apapun.
Dalam pelaksanaannya, program ASI eksklusif juga akan ditemui beberapa masalah. Data dasar subjektif dapat berupa :
1.         Keluhan pasien mengenai masalah payudara
2.         Pasien seorang wanita karier dengan jam kerja sampai sore
3.         Pasien mengatakan bahwa ia kurang minat untuk menyusui bayinya.
Data dasar objektif dapat berupa :
  1. Adanya kelainan pada payudara
  2. Pasien kurang semangat ketika dibimbing cara menyusui yang benar
  3. Ekspresi wajah menunjukkan bahwa pasien kurang suka diberikan bimbingan cara menyusui yang benar.

D.  Masalah KB, Gizi, Tanda Bahaya, Senam, Menyusui
1.    Masalah  KB
Data dasar subjektif dapat berupa :
1.      Klien mengatakan tidak ingin memakai alat kontrasepsi, tapi juga ingin menunda kehamilan berikutnya.
2.      Klien mengatakan tidak tahu sama sekali tentang alat kontrasepsi.
3.      Klien mengatakan pernah memakai beberapa alat kontrasepsi, tapi rata-rata tidak cocok.
Sedangkan data dasar objektif dapat berupa : varises pada kaki banyak dan menonjol, tekanan darah tinggi, banyak flek hitam, dan jerawat pada wajah.
Bidan berperan menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang KB, Idealnya, pasangan harus menunggu sekurang kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan keluarganya. Akan tetapi petugas kesehatan mampu merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepada mereka tentang cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Biasanya, wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi haid nya selama menyusui (amenore laktasi). Oleh karena itu, metode amenore laktasi dapat digunakan sebelum haid  pertama kali untuk mencegah terjadinya kehamilan baru resiko menggunakan cara ini adalah 2% kehamilan dan penggunaan kontrasepsi tetap lebih aman. Terutama apabila ibu sudah haid lagi.
Sebelum menggunakan metode KB beberapa hal yang harus dijelaskan pada ibu antara lain :
1)         Bagaimana dengan metode ini dapat mencegah kehamilan dan efektivitasnya.
2)         Kelebihan dan kekurangannya.
3)         Efek samping
4)         Bagaimana menggunakan metode ini?
5)         Kapan metode ini dapat digunajkan untuk wanita pasca bersalin yang menyusui?
Jika seorang  ibu atau  pasangan telah memiliki metode KB tertentu ada baiknya ibu atau pasangan berkunjung ulang 2 minggu kemudian untuk mengetahui apakah metode tersebut bekerja dengan baik.

2.    Masalah  Gizi
Data dasar subjektif dapat berupa:
1.         pasien mengatakan tidak suka makan yang amis-amis
2.         keluarga sangat kuat memegang adat atau kepercayaan bahwa ibu nifas tidak boleh makan yang manis-manis.
3.         Ibu mengatakan bahwa ia seorang vegetarian.
4.         Ibu tidak tahu tentang :
a.       Pentingnya mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari
b.      makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,mineral dan vitamin yang cukup
c.       Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali setelah menyusui)
d.      Tablet zat besi bisa diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca persalinan.
e.       Minum kapsul vitamin A agar dapat memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI
Data dasar objektif dapat berupa :
1.         Perbandingan BB dan TB termasuk kategori kurus
2.         Lingkar lengan atas <23 cm
3.         Hb kurang dari normal, dan
4.         Konjungtiva anemis.

3.    Tanda dan Bahaya
Ketidaktahuan tentang tanda bahaya pada masa nifas dapat menjadi masalah besar bagi ibu. Bidan berperan menjelaskan pada ibu dan suami nya tentang tanda bahaya selama masa nifas agar ibu segera dating ke bidan atau dokter apabila terdapat salah satu dari tanda bahaya tersebut.
a.        Perdarahan Postpartum pervaginam yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak. Data dasar subjektif dapat berupa : pasien mengatakan banyak darah yang keluar, kepalanya pusing dan  mengantuk, perutnya tidak mules, dan  pandangan matanya berkunang-kunang. Data Dasar Objektif dapat berupa: Vital sign (peningkatan frekuensi nadi dan pernafasan, penurunan tekanan darah, nadi teraba lemah), KU lemah, wajah pasien pucat, konjungtiva anemis, ujung  jari pucat,  keringat dingin di wajah, bibir pucat dan uterus tidak berkontraksi
b.       Pengeluaran pervaginam yang berbau busuk (menyengat)
c.        Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung
d.       Rasa sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrik atau masalah penglihatan
e.        Pembengkakan di wajah atau di tangan
f.        Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kecil, atau jika merasa tidak enak badan
g.       Payudara yang berubah menjadi merah, panas dan sakit
h.       Kehilangan nafsu  makan dalam waktu yang lama
i.         Nyeri, sakit, edema atau panas di daerah tungkai
j.         Ibu mengalami depresi (antara lain menangis tanpa sebab atau tidak perduli dengan bayinya.
k.       Sembelit, hemoroid
l.         Sulit menyusui

4.      Senam
Masih kurang informasi tentang pentingnya atau  manfaat dari senam  nifas atau ibu belum pernah mendapatkan pelatihan senam nifas sebelumnya dan kesibukan ibu akan peran barunya sehingga ibu tidak punya keinginan untuk melakukan senam nifas.

5.       Menyusui Bayi
Berbagai masalah menyusui pada ibu antara lain :
  1. Kurang informasi yang menyebabkan banyak ibu menganggap susu formula lebih baik dari ASI, kurang informasi tentang fisiologis laktasi, keuntungan pemberian ASI, pentingnya rawat gabung, cara menyusui yang baik dan benar dan siapa yang bisa dihubungi jika terdapat keluhan atau masalah seputar menyusui.
  2. Putting susu yang pendek atau terbenam yang membuat ibu merasa kehilangan peluang untuk menyusui.
  3. Payudara bengkak yang menyebabkan ibu merasa sakit dan malah berhenti menyusui, padahal pembekakan payudara akan hilang jikamemberikan ASI sesegera mungkin pada bayi dengan posisi yang benar dan tanpa jadwal dan  lakukan perawatan payudara dengan mengompres dingin serta minum obat analgesik jika diperlukan.
  4. Puting susu nyeri/lecet, yang dominan disebabkan karena kesalahan posisi menyusui.
  5. Saluran ASI tersumbat yang bisa diatasi dengan memijat payudara kea rah putting, mengubah-ubah posisi menyusi serta menggunakan BH yang menunjang dan tidak terlalu ketat.
  6. Radang dan abses payudara, yang merupakan lanjutan dari putting lecet, saluran tersumbat dan payudara bengkak apabila tidak ditangani dengan baik. Penangannya yaitu lakukan perawatan disertai istirahat yang cukuo, segara berobat ke dokter untuk diberi antibiotic dan analgetik. Pada abses payudara, nanah yang terjadi harus dikeluarkan dengan insisi.
  7. Masih banyak ibu merasa ASI nya kurang. Karena berkurangnya ketegangan payudara dan seringnya bayi minta disusukan. Kecukupan  ASI dapat dinilai dengan kenaikan BB bayi secara teratur dan frekuensi BAK bayi minimal 6 kali dalam sehari.
  8. Menyusui setelah bedah caesar, memang sulit, tapi jika anda merasa baik bisa menyusui dalam posisi miring dengan meletakkan bantal pada pangkuan atau penggunaan pompa untuk memerah ASI
  9. Ibu dengan penyakit. Dalam banyak hal penyusuan tidak perlu dihentikan, ibu dapat menggunakan masker. Kecuali jika ibu sakit sangat berat dan membutuhkan konsultasi medis. Jika ibu menyusui harus mengkonsumsi obat, pilihlah obat yang memiliki masa pendek dan mempunyai rasio ASI-plasma kecil dan lakukan segera begitu selesai menyusui.
  10. Ibu hamil, masih dapat menyusui jika tidak ada masalah dengan kandungannya.
  11. Ibu bekerja. Yang dianjurkan adalah mulailah menabung ASI perah sebelum masuk kerja atau saat ibu ada dirumah (cuti/libur).



KESIMPULAN
 
 
1.      Gangguan rasa nyeri pada masa nifas banyak dialami meskipun pada persalinan normal tanpa komplikasi.  Gangguan tersebut yaitu : After pains/ keram perut, nyeri akibat pembengkakan payudara, nyeri luka jahitan perineum pada persalinan spontan, nyeri luka bekas operasi pada persalinan SC,  serta konstipasi  dan haemoroid.

2.      Infeksi nifas adalah  infeksi-peradangan pada semua alat genetalia pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu tubuh melebihi 38oC tanpa menghitung hari pertama dan berturut-turut selama dua hari. Bentuk infeksi masa nifas antara lain: bentuk infeksi local (infeksi pada luka episiotomy, vulvitis, vaginitis, servisitis) dan bentuk infeksi general atau menyebar (tromboflebitis, parametritis, salpingitis, peritonitis, septikemia dan piemia).

3.      Rasa cemas ibu dapat dilihat dari ekspresi wajahnya kelihatan cemas, sedih dan bingung serta keluhannya dengan mengatakan cemas, takut atau selalu menanyakan keadaannya, Penentuan adanya masalah perawatan perineum pada ibu nifas didasarkan pada belum mampunya ia untuk melakukan perawatan perineumnya secara mandiri. Masalah payudara berupa putting susu tidak menonjol, adanya mastitis/abses payudara ataupun payudara bengkak (bendungan ASI). Sedangkan masalah yang ada kaitannya dengan ASI eksklusif berupa adanya kelainan payudara, sikap ibu yang menolak dan tidak beremangat untuk menyusui serta masalah pada ibu yang bekerja.

4.      Masalah KB antara lain : ibu yang menolak KB, kurang informasi tentang KB serta ibu yang merasa tidak cocok dengan jenis alat kontrasepsi. Masalah gizi ibu nifas karena pantangan makan ibu, adat istiadat, hasil pemeriksaan yang tidak normal baik dari hasil inspeksi,  pemeriksaan Hb, pengukuran lila dan berat badan. Masalah lain dapat berupa ketidaktahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas dan juga tentang senam nifas, serta masalah-masalah menyusui berupa kurang informasi tentang pentingnya menyusui, kelainan payudara serta keadaan ibu itu sendiri yang membuat ia merasa kesulitan untuk menyusui.
 

EVALUASI
  
Petunjuk :  Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang saudara anggap paling benar!

1.      Penyebab rasa nyeri yang dirasakan ibu nifas diantaranya yaitu :
a.       After pains, heacting, payudara besar, hemoroid
b.      keram perut, luka perineum, mastitis, luka SC
c.       kontraksi uterus, perdarahan, payudara bengkak, luka perineum
d.      After pains, luka operasi SC, hemoroid, payudara bengkak
e.       after pains, luka perineum, luka SC, ASI eksklusif

2.      Sumber terjadinya infeksi kala nifas adalah kecuali . . .
a.       Manipulasi penolong yang terlalu sering melakukan  pemeriksaan dalam
b.      penggunaan alat yang kurang steril
c.       Infeksi nosokomial
d.      Ketuban  pecah lebih dari 4 jam
e.       hubungan seks menjelang persalinan

3.      Masalah pada payudara, berupa …..
a.      Putting tidak menonjol, peradangan payudara, payudara bengkak
b.      Putting susu menonjol, abses, payudara bengkak
c.       Putting susu terbelah, abses payudara, payudara besar
d.      Putting susu tidak menonjol, mastitis, payudara kecil
e.       Putting susu masuk ke dalam, radang payudara, payudara menonjol

4.      Data objektif yang menunjukkan ibu mempunyai masalah gizi yaitu …
a.       Konjungtiva anemia, kurus, Hb = 11 g%
b.      Ibu tidak suka makan sayur, adat istiadat, vegetarian
c.       BB kurus, anemia, Lila >23,5 cm
d.      Lila < 23,5 cm, konjungtiva anemia, kurus
e.       Adat istiadat, pantangan makan, vegetarian

a.       Yang bukan termasuk masalah menyusui, yaitu….
a.       Ibu bekerja                        d. Ibu sakit
b.      Ibu hamil                           e. Ibu kurang informasi
c.       Ibu nifas

b.      Berikut ini merupakan tanda-tanda bahaya masa nifas, kecuali …..
a.       Sulit menyusui
b.      Involusio uteri
c.       Edema muka dan tangan
d.      Nyer atau panas di daerah tungkai
e.       Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung

هناك تعليق واحد:

  1. 1xBet korean betting sites in South Korea - Legalbet
    1xbet has the 메리트카지노총판 most amazing odds at popular online gambling sites in South Korea. 1xbet is an online sportsbook 1xbet that 바카라 offers one of the most exciting gambling

    ردحذف